Pagi terakhir di Malang saya habiskan dengan mengemasi barang di hotel untuk segera check out mengingat saya harus sampai rumah sebelum dhuhur agar persiapan kerja lebih optimal. Namun ada satu hal yang mengganjal. Seorang teman merekomendasikan untuk mengunjungi minimal sekali ke tempat ini. Setelah menimbang-nimbang jarak dan waktu tempuh untuk sampai ke rumah akhirnya saya memutuskan untuk mengunjungi tempat ini.
Namanya adalah Retawu Deli. Lokasinya ada di jantung Kota Malang dan terletak strategis di pinggir jalan bernama Retawu. I guess this is why they name the cafe with Retawu Deli.
Waktu saya tiba di Retawu Deli saya langsung memarkirkan mobil di area parkir yang cukup luas. Lahan ini menurut saya cukup untuk beberapa mobil pengunjung yang datang. Jadi untuk yang akan datang menaiki kendaraan pribadi roda 4, tenang saja, area parkirnya cukup luas kok.
Bentuk bangunan Retawu Deli sangat khas. Kombinasi warna merah dan bangunan yang sudah ada sejak 81 tahun yang lalu membuat mood booster bagi saya yang memang menyukai bangunan heritage. Meskipun mereka termasuk toko roti baru namun bangunan yang mereka tempati menjadi nilai tambah bagi saya.
Setelah puas melihat bangunan luar, kaki saya langkahkan masuk ke dalam lewat sebuah pintu dekat pohon yang dirambati sirih gading. Lalu seorang pegawai menyapa saya dan menanyakan ingin memesan apa. Sebenarnya saya sudah mencari info di internet apa saja menu yang harus dicoba namun bertanya pada pegawai tidak ada salahnya karena mereka sendiri yang tahu apa yang mereka jual.
"Mau pesan apa kak?"
"Hmm ada rekomendasinya?"
"Kakaknya suka keju, roti ini bisa kakak pilih," ujar pegawai sambil menunjukkan deretan roti di etalase.
"Wah sayang sekali saya kurang suka dengan keju."
Akhirnya setelah menimbang dan memilih beberapa saat akhirnya saya putuskan membeli Pain a La Vanille, Kouign Aman, dan Cinnamon Raisin Danish. Saya memilih vanille karena sedang penasaran dengan olahan vanili dan cinnamon saya pilih karena memang favorit saya pastry berbahan kayu manis ini.
Pastry yang dihidangkan fresh dan pegawai yang bertugas mengemas roti langsung sigap ketika menerima pesanan. Oh ya sebelumnya saya memastikan kalau pastry ini halal dengan cara mengontak pihak Retawu Deli. Dan dibalas dengan "Halal" oleh mereka. Hal inilah yang membuat saya makin yakin dengan pilihan jajanan kali ini.
Setelah membayar dan menerima pastry yang saya pesan untuk dibawa pulang saya langsung membawanya masuk ke dalam mobil. Waktu yang semakin mepet dengan jadwal kerja saya mengharuskan saya takeaway. Sedih sebenarnya karena sayang sekali tidak bisa merasakan langsung makan pastrynya di tempat.
Akhirnya setelah masuk ke dalam tol perut saya terasa sedikit lapar. Saya membuka pastry Cinnamon Raisin Danish dari dalam kemasan dan menyicipnya. Kesan pertama saat menggigit pastry ini adalah pas untuk takaran manis dan gurihnya yang menjadikan pastry ini tidak "enek" seperti yang sering saya rasakan saat membeli pastry.
Sesampainya di rumah saya membuka bungkus pastry dan mencoba rasa lain dan semuanya sama. Kesan "pas" begitu melekat di indera pengecap. Hal ini juga diiyakan oleh saudara saya yang menyicipi pastry ini.
Buat saya pengalaman yang agak terburu-buru di Retawu Deli ini harus saya ulangi lagi dengan kondisi yang sedikit santai agar dapat mencobanya langsung di tempat. Saya akan mencobanya kembali di lain waktu untuk berkunjung ke sini. Menurut saya waktu yang tepat untuk mengunjungi Retawu Deli adalah saat pagi dan weekday karena tidak ramai sama sekali jadi bisa lebih menikmati suasana.
Saya tidak sabar menunggu datang kembali ke Retawu Deli!
*bonus foto indoor
Comments
Post a Comment