Hantaman Jeram Kali Kreo


“Brak!”

Sebuah batu besar menghantam tepat di kepala bagian belakang saya. Kaget dan takut bercampur jadi satu. Seumur-umur belum pernah kepala saya menabrak benda sebesar dan sekeras batu di Kali Kreo.

Beruntung saya sudah memakai helm dan peralatan keselamatan lainnya seperti life jacket serta pelindung tangan dan kaki sejak dari titik awal Kali Kreo, kalau tidak, entah apa yang terjadi ._.

Waktu itu ban yang saya naiki tak terkendali oleh arus deras jeram Kali Kreo. Ban berputar beberapa kali dan akhirnya menabrak batu besar di tepi sungai.

Sebelumnya ada beberapa tabrakan yang lebih keras namun karena sudah mempraktikkan teknik bermain tubing dari guide tabrakan-tabrakan yang terjadi malah menjadi hal yang menyenangkan.

Saya mengikuti saja arus deras membawa saya kemana, tak perlu saya lawan, karena nantinya saya akan sampai di arus yang lebih tenang.

Di salah satu lokasi jeram (foto oleh panitia)

. . .
Pengalaman terbentur batu Kali Kreo tersebut terjadi saat saya dan rombongan beberapa teman blogger bersama BP2KS berkunjung di Desa Wisata Kandri.

Desa ini terletak di kecamatan Gunungpati sekitar 13 km dari pusat Kota Semarang.

Pertama kali menginjakkan kaki di desa ini hawa segar khas pedesaan akan langsung terasa. Sawah dengan padi hijaunya kian menambah suasana teduh dan damai desa tersebut.

Setelah guide membagikan kepada kami peralatan keselamatan berupa life jacket, pelindung tangan dan kaki serta helm kami menaiki sebuah mobil dengan bak terbuka dan dibawa menuju lokasi tubing.

Perjalanan sekitar 15 menit menuju lokasi tubing diwarnai dengan canda dan tawa dari beberapa teman blogger. Kami yang berada di atas bak mobil tak hentinya tertawa dan tergelak hingga akhirnya tak terasa kami sudah disuruh turun dari mobil menuju lokasi awal bermain tubing.

Setibanya di titik awal lokasi tubing beberapa orang sudah menunggu, mereka adalah para guide yang akan mendampingi kami.

Seorang guide lalu mempraktikkan cara bermain tubing dan kami semua pun langsung mengerumuninya. Saya sendiri langsung menyimak dengan seksama tiap arahan yang diberikan. Ini pengalaman pertama saya bermain tubing, jadi harus memerhatikan baik-baik arahan untuk keselamatan. Tandem, cara menjaga keseimbangan, dan teknik lain dipraktikkan dengan baik dan terlihat sudah berpengalaman sekali guide tersebut.

Tak lama kemudian satu persatu dibagikan ban besar berwarna hitam sebagai kendaraan utama tubing. Selanjutnya masing-masing dari kami langsung dengan semangat menceburkan diri ke dalam air dan memulai perjalanan.

Tak berapa lama salah seorang guide berkata kepada kami.

“Nah sudah sampai di dam, ini turunnya satu-satu ya.”

Saya melihat sebuah dam dengan arus yang cukup deras di depan saya dan dari dam tersebut kami akan turun satu persatu.

Caranya adalah dengan melompat ke belakang sambil memegang erat ban. Memang tak bgitu tinggi tapi rasanya ada sedikit ketakutan ._. Saya pun memilih bagian dam di sebelah kanan. Sambil memegang erat ban saya lihat satu persatu teman saya mulai turun.

“Byurrrrr!”

Salah satu teman yang terjun dari dam (foto oleh panitia)


Suara keras dari pendaratan teman saya makin membuat saya tertantang untuk mencoba.

“Saya mau turun sekarang pak.”

“Berdiri di garis itu mbak ya, eh jangan terlalu belakang maju dikit lagi,” salah satu guide memandu saya yang segera ingin terjun ke bawah.

“Siap mbak?”

“Aduh kok takut ya pak.”

“Ayo mbak ya satu, dua, ....”

“Eh sebentar paak,waaaaa”

Instruktur tersebut tak memerhatikan ketakutan saya dan langsung mendorong pelan badan saya ke belakang.

Lalu...

“Byurrrrr!”

Saya jatuh ke dalam air. Beberapa detik tubuh saya tenggelam. Tapi arus deras air dam kemudian membawa saya dan ban mengalir ke tempat yang lebih tenang.

Rasanya terpelanting ke belakang dan masuk ke dalam air dalam beberapa detik membuat saya berteriak,” Wooooo mau lagi pak, bisa lagi gak paak?” Saya pun ketagihan terjun bebas haha
Tapi perjalanan harus terus berlanjut. Tak mungkin semua teman saya menunggu saya terjun berulang kali untuk memenuhi keinginan saya haha.

Arus sungai Kali Kreo membawa saya ke beberapa jeram. Beberapa kali saya dan teman – teman blogger harus membuat tandem. Tandem ini dibuat untuk melatih kebersamaan kami.

Saat tiba di jeram tandem kami akan diadu kekuatan dan kekompakannya. Beberapa kali saya dapat bertahan di tandem namun dengan jumlah yang lebh sedikit. Dari awalnya satu tandem berisi enam orang namun akhirnya bertahan dengan tiga orang saja. Saya pernah di salah satu jeram harus melepaskan diri dari tandem karena keadaan kaki saya yang mungkin terlalu pendek jadi saat tiba di jeram dan terombang-ambing rasanya sedikit sakit harus mengikuti ban di depan saya akhirnya saya harus melepaskan diri dari tandem tersebut.

Pengalaman bermain river tubing di Kali Kreo selama kurang lebih 1,5 jam membawa cerita menyenangkan dari salah satu sudut Kota Semarang. Saya tak mengetahui sebelumnya ada wisata ini. Saya makin dibuat kagum dengan kali tempat saya tubing tadi karena konon cerita dari pengelola river tubing ini, Sunan Kalijaga pernah membawa dua batang kayu jati yang hendak digunakan untuk tiang Masjid Demak melalui kali ini.

Untuk membawa kayu jati tersebut, Sunan Kalijaga kesulitan karena derasnya arus pada waktu itu. Kayu jati Sunan Kalijaga bahkan sempat menyangkut di Kedung Lesung (salah satu kedung di Kali Kreo), dan juga mengalami kesulitan mengangkat karena kayu tersebut sangat berat.

Akhirnya Sunan Kalijaga dibantu para kera dari Gua Kreo. Setelah berhasil mengangkat kayu-kayu, sebagai balasannya atas usaha yang dilakukan oleh monyet-monyet itu, Sunan Kalijaga memberi mereka makanan untuk dimakan bersama dan akhirnya Sunan Kalijaga menyuruh mereka menunggu hutan Kreo sampai saat ini.

Ternyata, tak hanya sebagai tempat berwisata namun Kali Kreo memiliki kisah sejarah di baliknya.
Masih ragu mencoba tubing di Kali Kreo? Coba lihat video keseruan tubing ini:



Tandem di salah satu jeram (foto: VirusTraveling


Foto bersama di akhir tubing (foto oleh panitia)


Sumber Informasi: www.kompasiana.com

Informasi Tubing:

Pak gatot 081326362099
Ngintir Kalijogo
Desa Wisata Kandri


---
Tulisan ini dibuat dalam kegiatan famtrip #SemarangHebat yang dilaksanakan oleh Badan Promosi Pariwisata Kota Semarang (BP2KS).


Baca juga cerita dari teman-teman saya ya :

Kak Rian: Tempat Wisata dan Kuliner asyik di Semarang
Kak Richo Dari Sam Poo Kong Ke Tay Kak Sie
Kak Sinyo FamTrip bikin #SemarangHebat jadi Trending Topik (Part 1)
Kak Vika Ada Gus Dur di Pecinan Semarang!
Kak Leo JELAJAH MALAM DI LAWANG SEWU
Kak Eka Pecah di Semarang Night Carnival 2016
Kak Gio #SemarangHebat Culinary to Heritage
Kak Danan Dongeng Rasa di Restoran Semarang
Kak Farchan Ada Tiongkok di Semarang
Kak Nunu Satu Hari Mengenal Tionghoa di Pecinan Semarang
Kak Titi Gebyar Fantasi Warak Ngendok di Semarang Night Carnival 2016
Kak Luhde Kisah di Balik Kuliner Semarang
Kak Puspa Antusiasme Masyarakat Di Semarang Night Carnival 2016

Comments

  1. Aku mau lompat dari DAm nya di pegangin manja ama guide nya. Bisa ???

    ReplyDelete
    Replies
    1. bisaa sepertinya, langsung hubungi cp di atass haha

      Delete
  2. Buat Kak Adi apa sih yang ga bisa? *kabur ke Kali Kreo*

    ReplyDelete
    Replies
    1. ikut balik kabur ke sana kak titii, mau terjun lagi haha

      Delete
  3. ini momen paling seruuu, tapi pulangnya lebam lebam hahahah masih mauuuuu

    ReplyDelete
    Replies
    1. sampe sekarang masih kerasa pegelnyaa hahahaa bener mbaaak mau lagiiii

      Delete
  4. oalah jadi kalian kakak2 travel blogger pada maen ke semarang longweekend kmrn disaat akooh melipir ke surabaya :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. yaaaah kak kalo main ke surabaya berkabar lagi ajaaa :D

      Delete
  5. Wah, seru kali ya, jadi mau nyobain tubing lagi. Dulu waktu pertama tubing di Belitung

    ReplyDelete
  6. kak Imamak... terlempar berapa kali dari ban?
    tubingan di Malang juga ada kan yak? *gak sabar visit malang

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah gak terlempar sama sekali kak hehe, ada mungkin kak hubungi kakak sebelah yaaa hihi :3

      Delete
  7. lho kayaknya kmrn sudah komen di sini kok gak ada ya? hihi..
    ah pengen tubing lagi

    ReplyDelete
    Replies
    1. loh kemana komennya mas?hehe samaaa nagih banget, tapi pulang tubing langsung lebam-lebam hmm ._.

      Delete
  8. Sedih banget aku kurang momen dan foto2 seru bareng kalian hikzzzzzz

    ReplyDelete
    Replies
    1. Haii kak puspaa yang hebat banget serius, aku baru baca tulisannya tentang tubing, ternyata kak puspa...hmm aku baru tauu, gak apa kak ketinggalan momen yang penting keselamatan :D sampai ketemu lagi di lain waktu yaa

      Delete

Post a Comment

back to top