Tentang Cara Menikmati Suatu Tempat

"Terkadang kita tidak bisa menyampaikan dengan kata – kata tentang suatu tempat hanya kita saja yang bisa merasakannya saat di dalamnya."



Saat menuliskan tulisan ini, kalimat dari teman saya tersebut selalu terngiang-ngiang di otak saya. Tentang cara menikmati suatu tempat.

Beberapa minggu yang lalu saya pernah berkunjung di salah satu toko buku yang cukup unik di sudut kota pelajar. Namanya N OR ( and or) bookstore. Lokasinya tak jauh dari area salah satu kampus negeri di kota tersebut.

NOR Bookstore


Sesampainya di tempat saya sedikit ragu karena dari depan terlihat sebuah kafe dengan barisan kursi dan meja yang tertata rapi bukan sebuah toko buku yang terlihat seperti gambar di atas, namun saya baru ingat, toko buku N OR berada di lantai dua. Segera saya memarkir sepeda motor dan masuk ke dalam.

Setelah menaiki anak tangga terakhir menuju lantai dua saya seperti melihat sebuah tempat bermain. Tempat bermain yang selalu saya mimpikan dengan mbak saya. Sebuah toko buku di atas sebuah kafe.

Dua rak yang menyambut pengunjung yang datang mampu membuat kami langsung berhambur masuk ke tumpukan buku. Belum lagi bau kertas yang menyeruak masuk ke hidung yang menambah semangat kami. Rak yang pertama adalah rak berbentuk huruf dari nama toko buku ini sendiri yaitu NOR dan satu lagi berbentuk persegi besar dengan persegi – persegi kecil di dalamnya sebagai tempat untuk meletakkan buku.

Rak Buku Persegi



Sebagian besar buku yang dijual adalah buku import berbahasa inggris namun ada satu rak di bagian depan dua rak utama tadi yang isinya buku – buku lokal. Namun bukan buku terbitan penerbit mayor yang dijual melainkan penerbitan indie.



Rak buku yang berisi beberapa buku lokal


Tumpukan buku yang menarik perhatian saya ada di sebelah kanan rak huruf NOR. Di sana bertumpuk buku – buku yang lebih cocok dibaca untuk usia anak – anak, karena buku yang ada adalah buku ensiklopedia, atlas dan buku cerita pengantar tidur.

Mbak saya berhasil menemukan satu buku yang sangat lucu, buku cerita Putri Salju yang dikemas dengan bentuk 3D pop up. Adegan – adegan Putri Salju pun terlihat lebih hidup seperti saat penyihir jahat mengutuk Putri Salju kecil agar tertidur selama 1000 tahun atau saat sang pangeran menemukan Putri Salju. Tanpa ba – bi – bu mbak saya segera mengambil buku tersebut dan segera membayarnya.





Buku cerita berbentuk pop up


Saya belum mencari informasi lebih jauh tentang pemilik toko buku ini, namun saat mbak saya hendak membayar buku yang ia beli, seorang bule berdiri di balik meja kasir.

Sebelumnya bule ini berkata dalam bahasa jawa kepada pengunjung lain yang datang untuk menyewa tempat berfoto wisuda. Kalimat ,” Monggo buk.” yang keluar dari mulut si bule membuat saya mengernyitkan dahi karena pertama kalinya saya mendengar langsung seorang bule berkata dalam bahasa jawa.

Karena sebelumnya bule ini telah berkata dalam bahasa jawa dan indonesia yang cukup lancar, saya pun memanggilnya dengan mas, bukan mister seperti yang lazim diucapkan penduduk lokal.

“ Ini toko bukunya udah lama mas?”

“ Enggak kok, sekitar dua tahun lalu dibangun.”

“ Oh..iya dengan mas siapa ya? Mas yang punya toko buku ini?”

“Saya Faris, gak punya sih tapi kerjasama sama temen bangun ini. Dia yang bangun kafe di bawah saya yang bangun toko buku ini.”

Kalimat Ooo panjang pun keluar dari mulut saya.



Sebuah toko buku kecil yang tidak pernah saya tuliskan di daftar itinerary saya mampu menyisakan selembar cerita baru tentang Jogja. Bukan debur ombak di pantai Jogja yang sedang ramai dibicarakan orang atau pergi menaiki anak tangga dan berfoto membelakangi sebuah pemandangan pegunungan yang sangat apik. Namun selembar cerita baru tentang Jogja tersebut berisikan pengalaman mengunjungi sebuah toko buku kecil yang saat itu tidak begitu ramai dikunjungi orang.

Cara menikmati tiap tempat seseorang memang berbeda – beda. Ada yang harus pergi jauh mengendarai kendaraan berjam-jam untuk sampai di tempat tujuan dan mengabadikan momen dengan berfoto sampai puas lalu pulang kembali ke rumah. Ada pula yang hanya pergi ke sebuah bangunan pertokoan kecil, lalu duduk dan menikmati tiap sudut tempat tersebut tanpa harus sibuk mencari pose terbaik di tiap jepretan kamera yang dipunya.

Semua orang punya caranya masing – masing untuk menikmati suatu tempat.

Bau harum minuman yang diseduh di lantai satu mengantarkan saya keluar dari bangunan kecil ini dan membuat saya berjanji pada diri saya sendiri, sepertinya nanti saya akan kesini lagi : )


----




Roti Papi And Or Bookstore
Jl. Bougenvile 1C Karangasem CTX, Gejayan, Sleman, Yogyakarta.
Lokasinya dekat dengan kampus UNY.
Informasi selengkapnya kunjungi : http://andorbookstore.blogspot.co.id/





Comments

  1. Plisplisplis ajak aku kalo kesini lagiiiiii~
    Well, I love this part 'Ada pula yang hanya pergi ke sebuah bangunan pertokoan kecil, lalu duduk dan menikmati tiap sudut tempat tersebut tanpa harus sibuk mencari pose terbaik di tiap jepretan kamera yang dipunya' :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. haha siaaaap mbak nanti kita berkabar lagi yaaaa :D
      ...
      iya mbak, kalo aku orangnya gak terlalu suka yang rame-rame jadi ke tempat yang mungil dan sepi gini seneeeng banget haha gak perlu ribet cari gaya ala-ala yang lagi hits juga ~ #meskipunterkadangikutanala-alajuga wkwk

      Delete
  2. Replies
    1. sippp mas jangan lupa cicipin makanan di kafenya yaa hehe

      Delete
  3. Ya ampuuuunnnn rak bukunya lucu bgttt... aku tuh koleksi buku dr kcil mba... tp buku2 yg di jkt ini kbnyakan dibeli saat udh netap di sini sih..itu jg saking bnyknya nth kesimpen di mana aja krn space rumah yg terbatas... jd pgn bikin rak buku bgini -__-..malah tdnya aku udh niat mw menjual buku2 yg aku kurang suka, spy spacenya jd berkurang dikit.. tp ampe skr ga jd2.. emg ya, buatku buku itu mah kyk anak sndiri..walo ada yg ceritanya kurang bgs, ttp ada rasa sayang mau dijual ;p

    ReplyDelete
    Replies
    1. ahhh jangan dijual dulu mbaaak, bisa dibikin rak buku lucu kayak foto diatas, trus nanti dibikin taman baca kan asiiik hehe

      Delete
  4. ahhhh heaven.... selalu suka sama toko buku dan cafe toko buku. Terakhir ke Jogja udah masukin Roti Papi ke dalam itinerary, apa daya ternyata ga keburu. hicks... salam kenal :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. salam kenal juga :))
      lain kali semoga bisa berkunjung kesana yaaa

      Delete

Post a Comment

back to top