Sensasi menaiki ‘KNIGHT BUS’ ke Jogja


Pernahkah anda menonton film Harry Potter and The Prisoner of Azkaban ? Pada film tersebut ada scene dimana Harry Potter menaiki sebuah bus bertingkat 3 yang dikenal dengan nama  ‘Knight Bus”. Bus tersebut terkenal dengan aksi ugal – ugalannya di jalan karena para muggle tidak dapat melihatnya jadi sopir bus dengan seenaknya sendiri menyetir bus untuk mengantar penumpang ke tempat tujuannya.

Kalau belum pernah menonton filmnya ini ada beberapa cuplikannya :

Knight Bus saat lewat diantara 2 bus

Saat melaju di jalanan


Saat saya ke jogja akhir Juni lalu saya sempat merasakan bagaimana menaiki ‘Knight Bus’ versi muggle (manusia non penyihir). Perjalanan dimulai saat kami , rombongan EST ( Eepis Supporter Team ), berangkat menuju Yogyakarta menaiki bus dari Terminal Bungurasih menuju Terminal Giwangan. Rombongan kecil kami berjumlah delapan orang.


Kami berdelapan sepakat untuk menaiki bus bernama , sebut saja Mawar. Tapi salah satu dari kami tiba – tiba saja mengiyakan serbuan calo untuk menaiki bus bernama , hmm disamarkan apa yaa , sebut saja bus Ngebut . Ada rasa takut ketika menaiki bus ini karena terkenal sekali dengan sikap ugal – ugalan sang sopir. Dengan mengucap bismillah di hati , saya menguatkan diri dan mulai duduk di barisan kursi belakang. 

Bismillah semoga tidak terjadi apa – apa.

Pukul 21.00 bus mulai melaju pelan meninggalkan terminal yang terletak di perbatasan Kota Surabaya dan Sidoarjo ini. Saya cukup beruntung mendapatkan tempat duduk karena terlihat beberapa orang berdiri karena tidak kebagian tempat duduk. Kondektur bus mulai mendatangi satu persatu penumpang.

“ Tiga Ratus Tiga Puluh Enam Ribu buat delapan orang , “ kata kondektur kepada teman yang duduk di samping saya.

Teman saya mengeluarkan uang dan segera membayarnya. Hmm Rp 42.000 cukup murah ya pantas saja banyak orang yang rela sampai berdiri untuk menaiki bus ini. Saya yang jarang sekali naik bus membatin di hati.

Suasana di dalam bus


Ketika sampai di daerah Sepanjang , apa yang saya khawatirkan dari tadi akhirnya terbukti. Bus berjenis ekonomi ini mulai menunjukkan “taring” nya sebagai bus malam. Beberapa kali klakson dibunyikan secara sembarangan untuk memberi peringatan kepada pemakai jalan yang lain agar mengalah. Bahkan dengan bus “saudara” nya sendiri pun bus ini terlihat tidak mau mengalah. Stir yang dibanting seenaknya oleh pak sopir ke kanan dan ke kiri membuat saya semakin khusyuk berdoa agar tidak terjadi apa – apa. Sang sopir pun dengan seenaknya sendiri berhenti di samping jalan untuk mencari penumpang. Bunyi klakson dari arah belakang  terdengar bersahutan. Saya pun lagi – lagi semakin khusyuk berdoa meminta perlindungan Sang Pencipta. Kehusuyukan doa saya mengakibatkan penyakit hibernasi saya kambuh dan akhirnya roh saya berpindah ke dunia kapuk :v

Beberapa jam kemudian  tiba-tiba ada suara “ Duk ! “

Saya terbangun karena ternyata kepala saya terbentur kaca bus yang saya jadikan sandaran kepala. Setelah mengusap perlahan kepala yang terasa cukup nyeri saya melemparkan pandangan keluar kaca. Dan di tengah kegelapan malam saya melihat tulisan “Jombang”. Oh sudah sampai Jombang. Sopir bus ini ternyata masih tetap setia dengan aksi ugal – ugalannya. Beberapa kali badan saya terombang ambing ke kanan dan ke kiri. Serta dengan klakson yang membuat suasana semakin menegangkan.

Dan tiba – tiba sopir bus mengerem mendadak. Sontak saja kami semua yang ada di bus kaget dan bapak di depan saya setengah berteriak.

“ Sabar pak biasa ae(Sabar pak biasa aja) , “ ujarnya dengan nada sedikit marah.

Saya yang mendengarnya ingin sekali mengambil alih bus dan menyetirnya dengan kecepatan normal tetapi saya yang tidak pernah menyetir bus tau diri bisa-bisa malah saya nanti yang meregang nyawa dengan konyol karena kebodohan saya -_-

Terminal Giwangan tampak masih sepi


Perjalanan menaiki bus roller coaster ini memakan waktu sekitar 8 jam. Pukul 05.00 pagi kami sampai di Terminal Giwangan ,  Alhamdulillah : )) Ketika menuruni bus kami langsung disambut oleh sopir taksi yang menawarkan jasanya. Dengan sopan kami menolak tawaran tersebut. Akhirnya kami menuju masjid yang terletak di dekat terminal ini untuk beristirahat dan sholat juga untuk bersyukur sebesar-besarnya diberi keselamatan setelah menaiki bus Roller Coaster tadi.

Perjalanan 8 jam membuat kami bersemangat untuk melangkahkan kaki  berjalan keluar terminal untuk memberi makan anakonda-anakonda di perut kami. Tampak jalanan masih sepi. Warung - warung di pinggir jalan juga jarang sekali ada yang buka. Langkah kami terhenti di sebuah warung yang berjarak sekitar 2 kilometer dari terminal Giwangan. Saya akhirnya memesan nasi sarden dan teh hangat dengan total harga Rp 9.000. Cukup murah dan rasanya juga lumayan banget : ))

Salah satu sudut kota Jogja yang dipenuhi dengan vandalisme -_-

Karena jadwal pertandingan kampus kami yang akan segera bertanding kami pun segera mencari halte bus trans jogja terdekat. Berjarak sekitar 1 kilometer dari warung tempat makan tampak halte bus trans jogja masih sepi. Kami ber delapan segera mengumpulkan uang sebesar Rp3.000 untuk membayar tiket bus berwarna hijau ini. Cukup lama kami menunggu bus berwarna hijau ini dan akhirnya sekitar 20 menit kemudian bus datang. Petugas trans jogja pun menyuruh kami untuk segera menaiki bus tersebut.

Saat antri membayar tiket trans Jogja



Ternyata bus yang kami tumpangi tidak langsung menuju kampus UNY. Kami harus oper menaiki bus trans jogja yang lain. B2 adalah kode bus trans jogja yang harus kami tumpangi untuk menuju kampus UNY. Sedikit terjadi insiden kecil dimana kami berdelapan harus berpisah karena tiba-tiba empat orang di antara kami turun di halte yang salah. Kami sempat panik karena terpisah tapi akhirnya melalui pesan singkat kami sepakat untuk melanjutkan perjalanan dan bertemu di tempat tujuan.

Ketika kami sudah berkumpul ber delapan lagi saya menanyakan kepada salah satu teman saya yang menjadi ‘pioner’ insiden tersebut terjadi.

“ Loh aku tadi liat tulisan UNY 1 km lagi trus petugasnya ngomong gak jelas kayakya ada UNY UNY nya , yaudah aku turun ,” kata teman saya yang akrab dipanggil cepot ini.

Mendengar ceritanya kami semua tertawa. Memang saat itu petugas yang berjaga di dekat pintu untuk mengumumkan rute mana saja yang dilewati tidak begitu jelas ketika menyampaikannya. Tetapi 1 km itu jauh dan bapak petugas juga tidak menyebutkan nama UNY. Mungkin teman saya sudah tidak sabar mendukung kampus kami dan akhirnya melakukan hal tersebut hahaha : D

Akhirnya sampailah kami di kampus UNY. Seharian penuh kami meneriakkan jargon , yel –yel dan menyanyikan lagu penyemangat tim yang sedang bertanding. Alhamdulillah tidak sia-sia.

Foto bersama Erisa , robot yang menjadi pemenang kategori KRSI :3 

Menjelang petang semua pertandingan selesai dipertandingkan. Kami pun segera berkumpul untuk pulang kembali ke Surabaya. Dengan diantar bus kampus menuju Terminal Giwangan kami tidak perlu memutar otak mencari cara menuju terminal tersebut.

Rombongan kami kali ini bertambah. Sekitar 19 orang akhirnya diantar langsung menuju bus jurusan Surabaya. Dan bus yang kami pilih kali ini bukan bus ‘ Knight Bus’ lagi! haha. Kami pun segera mencari tempat duduk karena bus masih kosong belum terisi penumpang. Sengaja kami mencari tempat berdekatan untuk menghindari hal – hal yang tidak diinginkan. Setelah mengatur ‘formasi’ terbaik kami pun segera duduk dan beristirahat karena perjalanan panjang 8 jam akan kami lalui.

Ssst perjalanan saya ke jogja kali ini bisa dibilang perjalanan termurah saya loh , berikut rincian biayanya :
1.       Bus dari surabaya ke Jogja : Rp 42.000
2.       Makan di dekat terminal : Rp 9.000
3.       Tiket trans jogja : Rp 3.000
4.       Bus dari Jogja ke surabaya ( mendapat sedikit ‘remisi’) : Rp 20.000
5.       Total = Rp 74.000

     Akhir kata Happy Traveling :))





Comments

  1. sumber kencono yak?
    kuliah di PENS? angkatan berapa kak?

    ReplyDelete
  2. haha iya sumber kencono
    iyaa di PENS angkatan 2012 :D

    ReplyDelete

Post a Comment

back to top