Menelusuri jejak Sang Proklamator dan Pendiri Sarikat Islam di Kota Pahlawan


HOS Tjokroaminoto dan Soekarno

Siang itu awan bergumul pekat di langit kota Surabaya. Dengan ingatan seadanya saya dan teman saya mengarahkan motor ke salah satu jalan di kota ini yang terkenal dengan makam tua belandanya. Karena baru satu kali ke jalan ini saya akhirnya bertanya ke beberapa orang untuk memastikan jalan yang kami lewati benar. Nama jalan ini adalah Peneleh. Jalan yang terletak di dekat tugu Pahlawan ini cukup terkenal di kalangan pecinta fotografi karena seringkali mereka mengambil foto di makam belanda yang siang itu suasananya tampak sedikit seram karena awan pekat dan angin yang sedikit berhembus kencang. 

Tugu Pahlawan , dulu , sekarang dan seterusnya...



Tugu Pahlawan adalah simbol kota ini. Tugu dengan bentuk seperti paku terbalik yang terletak di tengah lapangan berukuran 1,3 hektar dengan museum dan beberapa patung serta mobil tua menghiasi kawasan yang terletak di Jl. Pahlawan ini. Kota yang berpenduduk sekitar 3,1 juta jiwa ini patut bangga dengan ikon setinggi 45 yard yang konon katanya dibangun di atas bekas tempat penyiksaan warga negara Indonesia pada jaman penjajahan jepang dahulu. Betapa tidak pengunjung perhari bisa mencapai 1000 orang belum temasuk hari libur dan saat ada perayaan tertentu. Pengunjung yang datang kebanyakan dari luar kota dan daerah.
back to top